Penulis: Arif Fadjar Sidiq
Editor: M. Dzauhar
Kucing liar di Indonesia belum menjadi masalah serius yang harus segera diselesiakan, tetapi di Australia hewan ini dikatakan sebagai masalah bahkan ancaman terbesar bagi satwa endemik di Negeri Kangguru tersebut. Mereka mengancam 35 spesies burung, 35 spesies mamalia, 7 reptil, dan 3 amfibi. Bahkan kucing liar dianggap sebagai penyebab kepunahan burung parkit berkepala merah di Pulau Macquarie pada 1891.
Pada Juli 2015 atas kekhawatiran situasi tersebut pemerintah membuat program pemusnahan kucing liar dengan target dua juta ekor pada 2020. Berbagai cara telah dilakukan untuk melancarkan program ini, diantaranya dengan menjebak kucing hingga menembak. Belakangan metode baru akan dilakukan yaitu dengan cara memberikan sosis beracun kepada kucing-kucing liar.
Rencana ini bukannya tanpa kecaman, pada 2015, 160.000 orang menandatangani petisi agar pemerintah Australia membatalkan skema pemusnahan kucing liar. Tim Doherty, seorang ekologis Australia sepakat jika kucing liar mengancam populasi hewan endemik, namun ia menyebut program genosida kucing liar tidak didasarkan pada sains yang akurat.
Bagaimanapun hingga 2016 Australia telah berhasil membantai 211.000 kucing liar dan terus bertambah tiap tahunnya. Australia juga mencanangkan menjadi negara bebas predator pada 2050.
Kementerian Lingkungan Australia mencatat kehadiran pertama kucing liar ke Australia pada abad ke-17. Mereka datang bersama dengan rombongan imigran Eropa dengan menumpang kapal-kapal Belanda.
Kucing liar dibawa untuk memberantas tikus-tikus di dalam kapal maupun di pemukiman, bahkan ada yang dengan sengaja memesan ratusan kucing dari Inggris untuk tujuan serupa. Selain tikus, karnivora ini juga memakan spesies lainnya seperti burung, reptil, ikan, dan serangga, bahkan mamalia kecil lainnya.
Penelitian Dr. Sarah Legge dari University of Queensland menyatakan kucing liar telah memadati 99,8% Australia. Artinya ada satu kucing liar per empat kilometer persegi. Hal ini utamanya disebebkan karena perkembangbiakan kucing yang pesat.
Comments