top of page
Writer's pictureGenius Media

Geliat Menyulap Limbah Makanan Menjadi Bahan Pakaian

Updated: Jun 8, 2019

Penulis: Arif Fadjar Sidiq

Editor: Rafidah Alta Nefi

Ilustrasi Limbah Makanan (Sumber: Olio)

Manusia tidak bisa terlepas dari makanan, maka dari itu muncullah industri-industri makanan dalam berbagai skala. Bukannya tanpa efek samping, industri makanan ini menghasilkan limbah yang tidak bisa dibilang sedikit. Bertolak dari sampah yang tidak termanfaatkan, ada segelintir orang yang peduli terhadap limbah organik untuk dimanfaatkan kembali menjadi bahan pakaian.


Keresahan Adriana Santanocito dan Enrica Arena, mahasiswi jurusan fesyen di Milan, terhadap limbah jeruk mendorong mereka untuk menciptakan kain dari sisa jus jeruk. Ide inovasi ini menarik perhatian investor untuk mendanai mereka melakukan penelitian. Hasilnya, mereka berhasil mematenkan temuan mereka dan meresmikan Orange Fiber pada 2014.


Pada 2010, Suzanne Lee berkerjasama dengan pakar biologi untuk menciptakan rompi kulit dari sisa olahan kombucha atau jamur teh. Lee juga telah menginspirasi peneliti lain untuk melakukan kegiatan serupa. Lee meminta agar perusahaan-perusahaan teh tidak membuang sisa hasil olahan mereka untuk dimanfaatkan kembali menjadi bahan pakaian. Selain itu ia juga mengembangan teknik pewarnaan kain dari sisa kopi dan kulit bawang.


Theanne Schiros, seorang profesor matematika dan sains di Fashion Institute of Technology (FIT), memilih algae sebagai material tekstil agar lebih awet. Ia mendirikan Algiknit, perusahaan yang fokus mengeksplorasi tumbuh-tumbuhan untuk diolah menjadi tekstil. Selain algae, rumput laut pun tengah dikembangan oleh Schiros dan tim. “Selain mengurangi sampah dalam proses produksi, busana dan aksesori yang dibuat dari material tersebut juga bisa ditanam dan diolah kembali di kemudian hari,” kata Schiros.


Pengolahan limbah makanan ini tak hanya bicara tentang lingkungan tetapi juga tentang orang-orang yang terlibat dalam industri tersebut. Pendiri Circular Systems, perusahaan pengolahan limbah makanan, Isaac Nichelson menerapkan sistem yang membuat para petani bisa mendapat penghasilan tambahan bila mereka turut membantu Nichelson dalam memasok tumbuhan yang bisa diolah.

24 views0 comments

Commentaires


bottom of page