Hati-Hati Bubble Economy

Oleh: Dedi

Potret tanaman janda bolong yang saat ini mendadak digandrungi oleh masyarakat Indonesia (Sumber: Pikiran Rakyat)

Tanaman janda bolong akhir-akhir ini membuat heboh dengan harganya yang mencapai ratusan juta, membuat orang-orang akan memburu tumbuhan ini untuk dijual kembali. Ngetrennya kepemilikan tanaman ini dikhawatirkan akan menimbulkan Bubble Economy yang baru di Indonesia.

Lantas apa itu Bubble Economy? Menurut Ronald R. King dalam bukunya yang berjudul The Robustness of Bubbles and Crashes in Experimental Stock Markets (1993), adalah fenomena perdagangan dalam volume besar dengan harga yang sangat berbeda dengan nilai intrinsiknya.

Rata-rata ditandai dengan banyaknya orang membeli suatu benda yang secara harganya saat itu selangit dengan spekulasi di waktu selanjutnya barang tersebut harga jualnya akan lebih tinggi lagi. Tetapi ternyata karena sudah banyak yang memiliki dan jadi tren, harga benda tersebut akhirnya menurun dan jadi bang biasa.

Ternyata selain tanaman janda bolong, beberapa benda berikut pernah menimbulkan Bubble Economy di Indonesia

Batu Akik

Sekitar tahun 2013-2014 Fenomena batu akik pernah melanda Indonesia mengakibatkan harga batu akik menjadi mahal.

Banyak yang suka batu akik,bahkan SBY presiden saat itu memakai batu akik jenis Bacan, selain jenis itu ada juga batu giok, aceh, kalimaya dan sebagainya menjadi primadona. Tetapi kemudian harga batu akik kemudian menurun dan alur perdagangannya tidak seramai lagi saat itu

Ikan Louhan

Ikan Louhan merupakan ikan asal Taiwan yang berkepala besar ini digandrungi sekitar tahun 2002 di Indonesia, harganya mahal dan banyak orang Indonesia yang membudidayakan sehingga harganya menurun pada 2005.

Gelombang Cinta

Sekitar tahun 2007 tanaman ini membuat geger warga Indonesia karena harganya yang mencapai ratusan juta, bahkandiberitakansaat itu banyak yang menjual gelombang cinta palsu hingga pencuri lebih mengincar tumbuhan ini dibanding harta benda berharga lainnya, namun sekarang gelombang cinta seolah tak berharga lagi.