top of page
Writer's pictureGenius Media

Glokalisasi Dalam Kuliner di Asia

Oleh: Anisa H.A

Editor: M. Dzauhar

Soto Ayam, salah satu Glokalisasi Budaya Tiongkok terhadap Budaya Indonesia (Sumber: Grid.id)

Sebelum membahas Glokalisasi kuliner, terlebih dahulu kita membbahas hal yang membuatnya muncul yaitu Globalisasi. Globalisasi kuliner dimulai dari perdagangan rempah-rempah. Ketika harga rempah-rempah meningkat membuat bangsa Eropa mencari benua India, penghasil rempah-rempah.


Setelah ditemukannya benua Amerika membuat babak baru dalam sejarah kuliner. Rempah-rempah baru yang ditemukan di dunia baru ini pun dibawa ke dunia lama. Rempah-rempah yang berasal dari dunia baru ternyata tumbuh dan berkembang baik dia Asia, seperti jagung, singkong, kentang, cabai, dan rempah-rempah lainnya.


Globalisasi rempah-rempah ini selanjutnya memberi dampak yaitu munculnya glokalisasi kuliner bagi banyak negara. Salah satu faktor munculnya glokalisasi ialah kolonialisme. Para pendatang tersebut dengan maksud tertentu baik sekedar berdagang atau menjajah, tentunya akan membawa perbekalan dari negara asalnya.


Karena bahan-bahannya sebagain sulit dipasok dari negara asal, Mau tidak mau makanan ini nanti akan bercampur dengan bahan-bahan lokal yang sepadan dan waktu itu sudah digunakan untuk membuat makanan-makanan di tempat tersebut. Akhirnya hal tersebut menghasilkan makanan hibrida (makanan yang dihasilkan dari dua jenis makanan yang berbeda).


Banyak makanan di Asia yang sebenarnya adalah percampuran dari beberapa negara, tetapi lambat laun makanan itu menjadi ikonik salah satu negara seperti:


1. Luosongtang

Wujud Luosongtang (Sumber: Steemit)

Makanan dari Shanghai, Tiongkok makanan ini terbuat dari kubis, tomat, dan dapai (daging babi). Luosongtang ini ternyata awalnya adalah makanan khas dari Rusia yang dibawa ke Tiongkok kemudian dimodifikasi.


2. Vindaloo

Vindaloo (Sumber: Myheartbeets)

Makanan khas Goa, India ini diolah dari ayam dengan paduan cabai. Bahkan banyak orang India yang mengatakan bahwa vindaloo adalah masakan khas negeri mereka.


Tapi siapa sangka, makanan yang terkenal dengan kuah merahnya ini adalah masakan yang berasal dari Portugis. Nama dari vindaloo sendiri berasal dari bahasa Portugis yang berasal dari dua kata yaitu vinho (cuka anggur) dan ahlo (bawang putih).


3. Adobo


Adobo (Sumber: Kawalingpinoy)

Sebenarnya adobo dapat berupa makanan dan juga sejenis cara memasak dalam masakan Filipina. Cara membuatnya yaitu dengan merendam daging pada campuran air dan cuka, yang sebenarnya cara memasak ini ditemui ketika Imperium Spanyol menguasai Filipina sejak abad ke-16.


4. Soto

Soto Ayam (Sumber: The New York Times)

Soto yang merupakan salah satu makanan khas dari Indonesia ini, awalnya seperti sop yang terbuat dari kaldu daging dan sayuran. Soto berasal dari makanan Tiongkok dalam dialek Hokkian yang bernama cau do, jao to, atau chau tu, yang artinya rerumputan jeroan atau jeroan dengan rempah-rempah.


5. Ramen

Ramen (Sumber: Delish)

Makanan ikonik negeri sakura ini bisa dijumpai di restoran-restoran Jepang maupun secara instan di toko swalayan Indonesia. Banyak yang mengatakan ramen adalah masakan khas dari Jepang, ada juga yang mengatakan bahwa semangkok mie ini berasal dari Korea.


Tetapi pada kenyataannya, ramen berasal dari Tiongkok yang dibawa ke negara Jepang pada saat terjadi perang antara Tiongkok dengan Jepang sekitar akhir abad ke-19.

796 views0 comments

Comentarios


bottom of page